BAB I : Pendahuluan
1.Latar Belakang
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Tuhan YME, karena telah diberi kesehatan dan kekuatan dalam mengerjakan lapoaran ini. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru komputer saya, karena beliau telah membimbing saya dalam mengerjakan laporan ini. Juga kepada semua orang yang memberi saya saran dan krtik dalam menegerjakan laporan ini.
Saya membuat Laporan penelitian mengenai bahaya saos bagi tubuh. Laporan ini bisa bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Dengan adanya laporan ini orang-orang bisa mengetahui bahaya yang terkandung dalam saos. Tetapi, tidak semua saos mengandung zat-zat yang berbahaya. Selain itu juga saya membuat laporan ini dengan maksud untuk melengkapi tugas komputer.
Menyadari bahwa laporan ini masih memiliki beberapa kekurangan. Saya sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Agar di dalam pembuatan laporan-laporan yang berikutnya bisa meminimalkan kesalahan. Semoga laporan yang saya buat ini bisa bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
2.Rumusan Masalah
1.Zat berbahaya apa yang terkandung dalam saos?
2.Apa bahaya saos bagi tubuh?
3 . Tujuan Penulisan
Tujuan saya membuat laporan ini adalah untuk mengetahui zat yang berbahaya yang terkandung dalam saos. Selain itu juga saya akan membahas pula bahaya saos bagi tubuh.
4. Manfaat
Manfaat mengenai laporan yang saya buat agar semua dapat mengetahui zat yang berbahaya yang terkandung dalam saos. Selain itu juga agar semua dapat mengetahui bahaya zat yang terkanduang dalam saos yang membahayakan bagi tubuh kita. Serta pembaca juga dapat memilih saos yang baik dikonsumsi atau tidak.
BAB II : Hipotesa dan Metode Penelitian
1.Hipotesa
Dalam hasil pengamatan saya, bahwa saos mengandung beberapa zat yang membahayakan bagi tubuh. Selain itu juga dapat menimbulkan penyakit yang menyerang di bagian alat pencernaan. Dan kita harus pandai-pandai dalam memilih saos agar terhindar dari bahaya yang mengancam.
2. Metode Penelitian
Dalam pembuatan laporan ini saya menggunakan metode – metode sebagai berikut :
1.Mencatat hal – hal yang diperlukan.
2.Mencari informasi-informasi penting lewat internet.
3.Membuat laporan ini secara individu atau secara perseorangan.
BAB III : Pembahasan
Banyak anggapan di masyarakat tentang adanya saos. Salah satunya adalah adanya anggapan bahwa saos bisa mengakibatkan kanker kalau sering-sering dikonsumsi dan bisa membuat bodoh, benar atau tidak hal tersebut?
Berbagai tanggapan pun muncul di masyarakat. Laporan ini bisa digunakan pembaca bahaya tidaknya saos? dan apakah semua saos itu berbahaya? Semua jawaban tersebut bisa ditemukan di sini.
Akhir-akhir ini banyak sekali saos yang beredar. Mulai dari yang benar-benar higienis dan saos yang memiliki berbagai macam campuran zat-zat kimia berbahaya. Dan banyak orang menganggap bahwa saos yang beredar di pasar-pasar mungkin bisa saja dicampuri zat-zat kimia yang berbahaya. Dalam hal ini saos yang dimaksud adalah saos-saos yang tidak bermerk dan kadang-kadang harganya bisa sangat “miring”. Saos-saos tersebut bisa saja mengandung zat aditif seperti bahan pengawet, pewarna, penguat rasa (mono sodium glutamat) dan lain sebagainya. Dan alasan itulah yang memicu hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti misalnya dari bahan mono sodium glutamat yang merupakan zat yang sulit dicerna oleh alat cerna manusia, otomatis unsur nutrisi yang lain pencernaannya juga akan terhambat, jika tubuh sudah sulit untuk mendapat asupan gizi maka jangan heran jika perkembangan otaknya juga lambat. Serta bahan pengawet yang dikonsumsi terus-menerus oleh tubuh bisa mengakibatkan kankerr hati. Hal ini karena bahan pengawet yang bersifat racun bagi tubuh. Dan hati yang tugasnya menetralkan racun di dalam tubuh tidak akan bisa bekerja secara maksimal apabila racun dari saos tersebut terlalu banyak dan terus-menerus. Dan bila hati tidak dapat lagi melaksanakan tugasnya dalam sistem pencernaan, dengan mudah racun-racun yang masuk ke dalam tubuh menyerang organ hati tersebut yang bisa mengakibatkan kanker. Selain itu faktor lain adalah ketika saos tersebut dipasarkan bisa saja terjadi perubahan terhadap saos tersebut, bisa karena penyimpanan yang tidak benar, suhu penyimpanan yang salah, ataupun saos tersebut sudah kadaluarsa. Namun beda halnya dengan saos buatan sendiri karena biasanya saos yang dibuat sendiri khususnya seorang juru masak dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas baik, tanpa ditambahkannya bahan aditif seperti pengawet, pewarna, msg dan lain sebagainya dan tentunya juga diperhatikannya sanitasi serta hygienitas saos tersebut dan juga banyak unsur gizi yang bisa di dapat. Namun biasanya saos buatan sendiri tak tahan lama apalagi dengan teknik penyimpanan yang salah, apabila teknik penyimpanannya salah, saos yang dibuat setelah 24 jam muncul ulat-ulat sebesar beras. Banyaknya saos-saos yang mengandung zat-zat berbahaya beredar di masyarakat karena semakin banyanknya home industri yang bermunculan yang tidak memakai aturan yang benar untuk membuat saos, yang pada akhir-akhir ini banyak kita ketahui investigasi saos yang tidak berlabel ataupun labelnya hanya menggunakan sablon biasa terbuat dari pepaya yang hampir busuk bukan tomat segar yang dicampur dengan bahan pengawet mayat yaitu formalin sehingga awet dan rasanya yang cenderung gurih dari penyedap kain batik yang sangat tidak aman untuk tubuh dan kalau membuat saos sambal dari sisa cabe yang sudah tidak segar terkadang dicampur ulet atau belatung.
Pemerintah terhadap hal ini sebenarnya tidak tinggal diam, Dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan peraturan tentang batasan dalam pembuatan saos itu sendiri serta melakukan beberapa kali razia terhadap saos yang mengandung zat-zat berbahaya, seperti pewarna, pengawet, dan msg. BPOM juga mengeluarkan peraturan dalam Pasal 26 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 722/Menkes/PER/IX/88. Pasal itu menyebutkan kandungan natrium benzoat yang diperbolehkan dalam suatu produk, adalah maksimal 600mg/kg untuk produk kecap, sementara untuk aneka saos maksimal 1.000 mg/kg. Produk yang kandungan natrium benzoatnya melebihi ketentuan itu jika dikonsumsi, dari uji lab ditemukan bukti akan mengganggu kesehatan. Salah satu akibatnya adalah tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi hati. Dan untuk mengetahui kebsahan suatu produk BPOM mempunyai cara tersendiri. Keabsahan dari suatu produk dapat dilihat dari tercantumnya nomor MD untuk makanan dalam negeri atau nomor ML untuk makanan luar negeri (impor). Nomor MD terdiri dari 12 digit (angka). Anggapan bahwa saos dibuat dari buah pepaya atau ubi jalar tidaklah selalu benar. Secara teoretis, kedua bahan tersebut dapat digunakan dalam pembuatan saos di tingkat rumah tangga. Namun, penggunaan buah pepaya atau ubi jalar tentu tidak ekonomis dan praktis dalam skala industri. Dalam pembuatan saos komposisi gizi yang ada juga harus diperhatikan. Walaupun tujuan utama penggunaan saos cabai adalah sebagai penyedap masakan atau makanan, ada baiknya untuk selalu memperhatikan komposisi gizi yang terkandung di dalamnya. Kandungan gizi utama pada saos cabai tentu saja berupa karbohidrat (berasal dari tepung dan gula). Selain karbohidrat juga terkandung sejumlah kecil vitamin dan mineral, yang berasal dari bahan yang diguakan seperti cabai, tepung, bawang putih dan cuka. Beberapa produsen saos cabai ada yang melakukan fortifikasi yaitu penambahan zat-zat gizi tertentu biasanya berupa vitamin dan mineral, sehingga kandungan keduanya menjadi lebih tinggi dari saos cabai pada umumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada label kemasannya. Dengan demikian walaupun penampilan produk hampir sama, kandungan gizi di dalamnya bisa sangat berbeda. Dengan karakteristiknya yang kental dan berwarna, saos cabai, cukup menguntungkan untuk difortifikasi dengan beberapa zat gizi. Ke dalam saos cabai dapat ditambahkan zat gizi mikro yang sangat panting bagi kesehatan seperti mineral iodium (untuk mencegah gondok, kertinisme dan gangguan kecerdasan), zat besi (mencegah anemia gizi), dan vitamin A (mencegah gangguan proses penglihatan dan kebutaan). Ketiga zat gizi mikro tersebut sangat perlu ditambahkan mengingat masih banyaknya masalah gizi kurang akibat kekurangan zat- zat tersebut. Fortifikasi zat gizi ke dalam berbagai produk pangan hasil industri sangat berarti bagi pengentasan berbagai masalah yang menyangkut gizi.
Masyarakat seharusnya tidak perlu resah. Saos yang aman dari zat-zat berbahaya juga ada. Seperti saos dari ABC dan Indofood. Hal tersebut sudah terjamin karena kedua merk tersebut telah didaftarkan dan diawsai oleh BPOM. Tetapi kebanyakan mengkonsumsi saos juga tidak baik karena tidak baik untuk usus dan lambung.
BAB IV : Penutup
1.Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitain saya ini adalah adanya bahaya yang terdapat di dalam saos. Zat-zat tersebut dicampurkan dalam saos dalam pembuatannya. Bahaya yang dapat ditimbulkan pun beragam. Mulai dari kanker, kebodohan sampai kematian (bila penggunaan secara teru-menerus dan tanpa kontrol). Tetapi ada beberapa saos yang bebas dari zat-zat berbahaya. Kita pun dituntut jeli dalam pemilihan saos. Penggunaan saos yang berlebih juga bisa mengakibatkan dampak yang buruk bagi lambung dan usus.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikimu.com
www.kompas.com
1.Latar Belakang
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Tuhan YME, karena telah diberi kesehatan dan kekuatan dalam mengerjakan lapoaran ini. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru komputer saya, karena beliau telah membimbing saya dalam mengerjakan laporan ini. Juga kepada semua orang yang memberi saya saran dan krtik dalam menegerjakan laporan ini.
Saya membuat Laporan penelitian mengenai bahaya saos bagi tubuh. Laporan ini bisa bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Dengan adanya laporan ini orang-orang bisa mengetahui bahaya yang terkandung dalam saos. Tetapi, tidak semua saos mengandung zat-zat yang berbahaya. Selain itu juga saya membuat laporan ini dengan maksud untuk melengkapi tugas komputer.
Menyadari bahwa laporan ini masih memiliki beberapa kekurangan. Saya sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Agar di dalam pembuatan laporan-laporan yang berikutnya bisa meminimalkan kesalahan. Semoga laporan yang saya buat ini bisa bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
2.Rumusan Masalah
1.Zat berbahaya apa yang terkandung dalam saos?
2.Apa bahaya saos bagi tubuh?
3 . Tujuan Penulisan
Tujuan saya membuat laporan ini adalah untuk mengetahui zat yang berbahaya yang terkandung dalam saos. Selain itu juga saya akan membahas pula bahaya saos bagi tubuh.
4. Manfaat
Manfaat mengenai laporan yang saya buat agar semua dapat mengetahui zat yang berbahaya yang terkandung dalam saos. Selain itu juga agar semua dapat mengetahui bahaya zat yang terkanduang dalam saos yang membahayakan bagi tubuh kita. Serta pembaca juga dapat memilih saos yang baik dikonsumsi atau tidak.
BAB II : Hipotesa dan Metode Penelitian
1.Hipotesa
Dalam hasil pengamatan saya, bahwa saos mengandung beberapa zat yang membahayakan bagi tubuh. Selain itu juga dapat menimbulkan penyakit yang menyerang di bagian alat pencernaan. Dan kita harus pandai-pandai dalam memilih saos agar terhindar dari bahaya yang mengancam.
2. Metode Penelitian
Dalam pembuatan laporan ini saya menggunakan metode – metode sebagai berikut :
1.Mencatat hal – hal yang diperlukan.
2.Mencari informasi-informasi penting lewat internet.
3.Membuat laporan ini secara individu atau secara perseorangan.
BAB III : Pembahasan
Banyak anggapan di masyarakat tentang adanya saos. Salah satunya adalah adanya anggapan bahwa saos bisa mengakibatkan kanker kalau sering-sering dikonsumsi dan bisa membuat bodoh, benar atau tidak hal tersebut?
Berbagai tanggapan pun muncul di masyarakat. Laporan ini bisa digunakan pembaca bahaya tidaknya saos? dan apakah semua saos itu berbahaya? Semua jawaban tersebut bisa ditemukan di sini.
Akhir-akhir ini banyak sekali saos yang beredar. Mulai dari yang benar-benar higienis dan saos yang memiliki berbagai macam campuran zat-zat kimia berbahaya. Dan banyak orang menganggap bahwa saos yang beredar di pasar-pasar mungkin bisa saja dicampuri zat-zat kimia yang berbahaya. Dalam hal ini saos yang dimaksud adalah saos-saos yang tidak bermerk dan kadang-kadang harganya bisa sangat “miring”. Saos-saos tersebut bisa saja mengandung zat aditif seperti bahan pengawet, pewarna, penguat rasa (mono sodium glutamat) dan lain sebagainya. Dan alasan itulah yang memicu hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti misalnya dari bahan mono sodium glutamat yang merupakan zat yang sulit dicerna oleh alat cerna manusia, otomatis unsur nutrisi yang lain pencernaannya juga akan terhambat, jika tubuh sudah sulit untuk mendapat asupan gizi maka jangan heran jika perkembangan otaknya juga lambat. Serta bahan pengawet yang dikonsumsi terus-menerus oleh tubuh bisa mengakibatkan kankerr hati. Hal ini karena bahan pengawet yang bersifat racun bagi tubuh. Dan hati yang tugasnya menetralkan racun di dalam tubuh tidak akan bisa bekerja secara maksimal apabila racun dari saos tersebut terlalu banyak dan terus-menerus. Dan bila hati tidak dapat lagi melaksanakan tugasnya dalam sistem pencernaan, dengan mudah racun-racun yang masuk ke dalam tubuh menyerang organ hati tersebut yang bisa mengakibatkan kanker. Selain itu faktor lain adalah ketika saos tersebut dipasarkan bisa saja terjadi perubahan terhadap saos tersebut, bisa karena penyimpanan yang tidak benar, suhu penyimpanan yang salah, ataupun saos tersebut sudah kadaluarsa. Namun beda halnya dengan saos buatan sendiri karena biasanya saos yang dibuat sendiri khususnya seorang juru masak dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas baik, tanpa ditambahkannya bahan aditif seperti pengawet, pewarna, msg dan lain sebagainya dan tentunya juga diperhatikannya sanitasi serta hygienitas saos tersebut dan juga banyak unsur gizi yang bisa di dapat. Namun biasanya saos buatan sendiri tak tahan lama apalagi dengan teknik penyimpanan yang salah, apabila teknik penyimpanannya salah, saos yang dibuat setelah 24 jam muncul ulat-ulat sebesar beras. Banyaknya saos-saos yang mengandung zat-zat berbahaya beredar di masyarakat karena semakin banyanknya home industri yang bermunculan yang tidak memakai aturan yang benar untuk membuat saos, yang pada akhir-akhir ini banyak kita ketahui investigasi saos yang tidak berlabel ataupun labelnya hanya menggunakan sablon biasa terbuat dari pepaya yang hampir busuk bukan tomat segar yang dicampur dengan bahan pengawet mayat yaitu formalin sehingga awet dan rasanya yang cenderung gurih dari penyedap kain batik yang sangat tidak aman untuk tubuh dan kalau membuat saos sambal dari sisa cabe yang sudah tidak segar terkadang dicampur ulet atau belatung.
Pemerintah terhadap hal ini sebenarnya tidak tinggal diam, Dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan peraturan tentang batasan dalam pembuatan saos itu sendiri serta melakukan beberapa kali razia terhadap saos yang mengandung zat-zat berbahaya, seperti pewarna, pengawet, dan msg. BPOM juga mengeluarkan peraturan dalam Pasal 26 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 722/Menkes/PER/IX/88. Pasal itu menyebutkan kandungan natrium benzoat yang diperbolehkan dalam suatu produk, adalah maksimal 600mg/kg untuk produk kecap, sementara untuk aneka saos maksimal 1.000 mg/kg. Produk yang kandungan natrium benzoatnya melebihi ketentuan itu jika dikonsumsi, dari uji lab ditemukan bukti akan mengganggu kesehatan. Salah satu akibatnya adalah tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi hati. Dan untuk mengetahui kebsahan suatu produk BPOM mempunyai cara tersendiri. Keabsahan dari suatu produk dapat dilihat dari tercantumnya nomor MD untuk makanan dalam negeri atau nomor ML untuk makanan luar negeri (impor). Nomor MD terdiri dari 12 digit (angka). Anggapan bahwa saos dibuat dari buah pepaya atau ubi jalar tidaklah selalu benar. Secara teoretis, kedua bahan tersebut dapat digunakan dalam pembuatan saos di tingkat rumah tangga. Namun, penggunaan buah pepaya atau ubi jalar tentu tidak ekonomis dan praktis dalam skala industri. Dalam pembuatan saos komposisi gizi yang ada juga harus diperhatikan. Walaupun tujuan utama penggunaan saos cabai adalah sebagai penyedap masakan atau makanan, ada baiknya untuk selalu memperhatikan komposisi gizi yang terkandung di dalamnya. Kandungan gizi utama pada saos cabai tentu saja berupa karbohidrat (berasal dari tepung dan gula). Selain karbohidrat juga terkandung sejumlah kecil vitamin dan mineral, yang berasal dari bahan yang diguakan seperti cabai, tepung, bawang putih dan cuka. Beberapa produsen saos cabai ada yang melakukan fortifikasi yaitu penambahan zat-zat gizi tertentu biasanya berupa vitamin dan mineral, sehingga kandungan keduanya menjadi lebih tinggi dari saos cabai pada umumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada label kemasannya. Dengan demikian walaupun penampilan produk hampir sama, kandungan gizi di dalamnya bisa sangat berbeda. Dengan karakteristiknya yang kental dan berwarna, saos cabai, cukup menguntungkan untuk difortifikasi dengan beberapa zat gizi. Ke dalam saos cabai dapat ditambahkan zat gizi mikro yang sangat panting bagi kesehatan seperti mineral iodium (untuk mencegah gondok, kertinisme dan gangguan kecerdasan), zat besi (mencegah anemia gizi), dan vitamin A (mencegah gangguan proses penglihatan dan kebutaan). Ketiga zat gizi mikro tersebut sangat perlu ditambahkan mengingat masih banyaknya masalah gizi kurang akibat kekurangan zat- zat tersebut. Fortifikasi zat gizi ke dalam berbagai produk pangan hasil industri sangat berarti bagi pengentasan berbagai masalah yang menyangkut gizi.
Masyarakat seharusnya tidak perlu resah. Saos yang aman dari zat-zat berbahaya juga ada. Seperti saos dari ABC dan Indofood. Hal tersebut sudah terjamin karena kedua merk tersebut telah didaftarkan dan diawsai oleh BPOM. Tetapi kebanyakan mengkonsumsi saos juga tidak baik karena tidak baik untuk usus dan lambung.
BAB IV : Penutup
1.Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitain saya ini adalah adanya bahaya yang terdapat di dalam saos. Zat-zat tersebut dicampurkan dalam saos dalam pembuatannya. Bahaya yang dapat ditimbulkan pun beragam. Mulai dari kanker, kebodohan sampai kematian (bila penggunaan secara teru-menerus dan tanpa kontrol). Tetapi ada beberapa saos yang bebas dari zat-zat berbahaya. Kita pun dituntut jeli dalam pemilihan saos. Penggunaan saos yang berlebih juga bisa mengakibatkan dampak yang buruk bagi lambung dan usus.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikimu.com
www.kompas.com